Minggu, 21 Desember 2014

Kingdom Family


By : Pdt. Kristianus Freddy

Hari-hari terakhir ini banyak rumah tangga yang hancur dan berantakan, hal ini merupakan tujuan iblis, sebab dengan hancurnya keluarga/rumah tangga, maka generasi berikutnya akan ikut hancur. 

Tidak ada seorang manusia pun yang bisa merencanakan suatu hubungan rumah tangga dan melegalkannya, karna ide terbentuknya sebuah keluarga adalah ide Allah dan Allah pun yang melegalkannya (Kej  2:18). Sehingga sangat celaka sekali jika manusia berusaha merusak tatanan Allah ini (keluarga).

Tujuan Allah mempersatukan seorang laki-laki dan perempuan, yaitu agar lahir keturunan-keturunan Ilahi ( Mal 2:15). Sehingga suasana sorgawi itu tercipta di bumi ini. Jika di bumi ini saja kita tidak dapat menikmati suasana sorgawi (keharmonisan rumah tangga), bagaimana kita akan bisa menikmati sorga yang sesungguhnya? sebab tidak mungkin kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan, sedangkan orang yang hidup di kanan kiri kita (istri/suami dan anak-anak kita), tidak bisa kita kasihi. itu merupakan suatu kebohongan besar.

Pengertian yang benar bahwa pasangan nikah diberkati dulu oleh Tuhan, kemudian beranak cucu. Namun kehidupan hari-hari ini justru kebalikannya, yaitu banyak kejadian hamil diluar / sebelum nikah, dan hal ini jelas salah. Pernikahan adalah lembaga yang sakral yang dibuat oleh ide Allah dan tidak bisa dibuat dagelan (mainan). 

Perceraian sudah menjadi trend di era ini. Perceraian terjadi justru pada pasangan dengan usia muda (dari tahun 2003 - sekarang) sangat meningkat. Akibat dari retaknya suatu keharmonisan rumah tangga adalah rusaknya generasi berikutnya, sebab mereka tidak merasa aman dalam rumahnya. Rusak atau suksesnya suatu generasi bukan berasal dari generasi itu sendiri, namun merupakan dampak dari generasi diatasnya (orang tua). Suatu generasi melihat contoh dari generasi sebelumnya. 

Universitas Oxford di Amerika membuat sebuah "pil cinta" yang bisa menimbulkan efek perasaan takut kehilangan pasangan. Cinta yang sesungguhnya dari Tuhan tidak memiliki ketakutan kehilangan pasangan, sebab pasangan yang dilegalkan bagi setiap kita adalah pasangan dari Tuhan. satu-satunya cara yang dapat memisahkan kita dari kehidupan pasangan rumah tangga kita adalah kematian ( cara Tuhan).

Istri merupakan penolong sepadan yang diciptakan oleh Tuhan. Suksesnya seorang pria/suami adalah juga karna adanya seorang istri yang berdoa bagi suaminya. Suami juga harus mengasihi istrinya. Suami tidak boleh menjadikan istri sebagai orang nomor dua, melainkan istri adalah pasangan yang selevel dengan suami (1 Pet 3:7).

Urutan prioritas dalam hidup ;
1. Tuhan
2. Keluarga
3. Pekerjaan
4. Pelayanan
5. Urusan pribadi



sumber : kingdomNews | edisi minggu 28 desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar